Baru-baru ini, strategi investasi saya memicu beberapa pemikiran. Dengan sebagian gaji yang masuk dan beberapa saham yang terjual, posisi investasi saya saat ini berada di 78,7%. Saya berencana untuk secara bertahap menurunkan posisi ke antara 75%-70% seiring dengan kenaikan kapitalisasi pasar.
Keputusan ini mengingatkan saya pada sosok legendaris di dunia investasi, Irwin Kahn. Sebagai murid kesayangan Benjamin Graham, Kahn mencetak rekor sebagai investor profesional terlama di Wall Street, meninggal pada usia 109 tahun. Filosofi investasinya sederhana namun mendalam: "Kunci investasi adalah mempertahankan kekuatan, bukan mengejar keuntungan yang melimpah."
Kesuksesan Kahn berasal dari empat prinsip inti yang dia pegang teguh:
Pertama adalah margin keamanan. Dia hanya membeli saham perusahaan yang harganya di bawah nilai aset lancar bersih lebih dari 50%. Strategi ini sangat efektif selama Depresi Besar, memungkinkan dia untuk memperoleh banyak aset berkualitas.
Kedua adalah uang tunai adalah raja. Kahn tidak pernah meminjam uang untuk berinvestasi, selalu mempertahankan cadangan uang tunai sebesar 50%. Bahkan pada usia 107 tahun, ia masih berpegang pada alokasi yang setengah di saham dan setengah di uang tunai.
Ketiga adalah持有 jangka panjang. Setiap investasinya持有 setidaknya 3 hingga 15 tahun. Misalnya, pada tahun 1993, ia membeli saham New York Community Bank seharga 1 dolar, dan 20 tahun kemudian naik menjadi 16 dolar.
Akhirnya adalah menolak untuk ikut arus. Dia percaya bahwa pujian berlebihan terhadap suatu perusahaan sering kali merupakan sinyal risiko, sehingga dia menghindari hiruk-pikuk media dan fokus pada analisis fundamental.
Pelajaran paling berharga yang dipelajari Kahn dari Graham adalah menahan godaan untuk cepat kaya. Ia percaya bahwa tindakan harus diambil hanya ketika kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan jauh lebih besar daripada risiko kerugian.
Dalam lingkungan pasar saat ini, baik saham populer maupun saham kecil, bagaimana mereka naik atau turun, yang sebenarnya harus kita perhatikan adalah ketidakcocokan antara nilai dan harga. Wawasan dan kesabaran ini adalah inti dari kebijaksanaan investasi ala Kahn.
Mari kita ingat prinsip investasi yang berharga ini, tetap tenang dan rasional di tengah naik turunnya pasar. Jalan investasi itu panjang, tetapi selama kita tetap pada arah yang benar, kita pasti akan mencapai tepi kesuksesan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
5
Bagikan
Komentar
0/400
FUDwatcher
· 17jam yang lalu
Kahn benar-benar seorang pro yang kuat!
Lihat AsliBalas0
BearMarketLightning
· 17jam yang lalu
Orang tua Kahn ini benar-benar mimpi buruk bagi Semua.
Lihat AsliBalas0
RektRecovery
· 17jam yang lalu
pola yang dapat diprediksi, sama saja dengan risiko yang diabaikan oleh ritel fomo... smh
Lihat AsliBalas0
VitaliksTwin
· 17jam yang lalu
Baru sadar bahwa proporsi tunai masih sangat rendah ya.
Baru-baru ini, strategi investasi saya memicu beberapa pemikiran. Dengan sebagian gaji yang masuk dan beberapa saham yang terjual, posisi investasi saya saat ini berada di 78,7%. Saya berencana untuk secara bertahap menurunkan posisi ke antara 75%-70% seiring dengan kenaikan kapitalisasi pasar.
Keputusan ini mengingatkan saya pada sosok legendaris di dunia investasi, Irwin Kahn. Sebagai murid kesayangan Benjamin Graham, Kahn mencetak rekor sebagai investor profesional terlama di Wall Street, meninggal pada usia 109 tahun. Filosofi investasinya sederhana namun mendalam: "Kunci investasi adalah mempertahankan kekuatan, bukan mengejar keuntungan yang melimpah."
Kesuksesan Kahn berasal dari empat prinsip inti yang dia pegang teguh:
Pertama adalah margin keamanan. Dia hanya membeli saham perusahaan yang harganya di bawah nilai aset lancar bersih lebih dari 50%. Strategi ini sangat efektif selama Depresi Besar, memungkinkan dia untuk memperoleh banyak aset berkualitas.
Kedua adalah uang tunai adalah raja. Kahn tidak pernah meminjam uang untuk berinvestasi, selalu mempertahankan cadangan uang tunai sebesar 50%. Bahkan pada usia 107 tahun, ia masih berpegang pada alokasi yang setengah di saham dan setengah di uang tunai.
Ketiga adalah持有 jangka panjang. Setiap investasinya持有 setidaknya 3 hingga 15 tahun. Misalnya, pada tahun 1993, ia membeli saham New York Community Bank seharga 1 dolar, dan 20 tahun kemudian naik menjadi 16 dolar.
Akhirnya adalah menolak untuk ikut arus. Dia percaya bahwa pujian berlebihan terhadap suatu perusahaan sering kali merupakan sinyal risiko, sehingga dia menghindari hiruk-pikuk media dan fokus pada analisis fundamental.
Pelajaran paling berharga yang dipelajari Kahn dari Graham adalah menahan godaan untuk cepat kaya. Ia percaya bahwa tindakan harus diambil hanya ketika kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan jauh lebih besar daripada risiko kerugian.
Dalam lingkungan pasar saat ini, baik saham populer maupun saham kecil, bagaimana mereka naik atau turun, yang sebenarnya harus kita perhatikan adalah ketidakcocokan antara nilai dan harga. Wawasan dan kesabaran ini adalah inti dari kebijaksanaan investasi ala Kahn.
Mari kita ingat prinsip investasi yang berharga ini, tetap tenang dan rasional di tengah naik turunnya pasar. Jalan investasi itu panjang, tetapi selama kita tetap pada arah yang benar, kita pasti akan mencapai tepi kesuksesan.