Dalam beberapa waktu terakhir, fokus pasar keuangan tertuju pada satu peristiwa penting: pemalsuan data pekerjaan non-pertanian. Peristiwa ini dapat memiliki dampak signifikan pada kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) di masa depan, dan pasar bahkan memprediksi kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September telah melebihi 90%.
Namun, kita tidak boleh melupakan bahwa baik inflasi maupun deflasi, The Federal Reserve (FED) memiliki langkah-langkah tanggapan yang sesuai. Di sini, kita akan fokus pada masalah inflasi.
The Federal Reserve (FED) selalu menetapkan CPI (Indeks Harga Konsumen) 2% sebagai target inflasi. Dua data CPI terakhir baru-baru ini telah melebihi 2% dan menunjukkan tren naik, yang juga menjelaskan mengapa dalam notulen rapat terakhir, The Federal Reserve (FED) memilih untuk mempertahankan status quo. Selain itu, sengketa perdagangan belum sepenuhnya terselesaikan, negosiasi antara negara pengimpor dan pengeksport terbesar di dunia masih berlangsung, yang semakin meningkatkan ketidakpastian prospek ekonomi.
Data CPI baru akan diumumkan pada hari Selasa depan (12). Apa yang harus diperhatikan oleh investor bukanlah apakah data itu positif atau negatif, tetapi seberapa besar perubahan dibandingkan dengan nilai sebelumnya 2,7%. Dengan mempertimbangkan pernyataan kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) yang akan dirilis pada akhir bulan, kita akan bisa lebih baik menilai apakah penurunan suku bunga akan terjadi pada bulan September.
Data CPI sangat penting karena dapat mencerminkan kondisi ekonomi secara keseluruhan saat ini, yang kemudian mempengaruhi keputusan kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Keputusan ini secara langsung mempengaruhi pasar investasi. Perlu dicatat bahwa pasar koin sebagai bidang investasi berisiko tinggi sering kali merespons perubahan ini dengan lebih drastis. Misalnya, beberapa tahun yang lalu ketika CPI hampir mencapai 9%, pasar koin mengalami penurunan yang signifikan.
Dalam konteks ini, investor perlu memantau dengan cermat data CPI yang akan segera diumumkan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya, agar dapat lebih baik memprediksi dan mengatasi potensi volatilitas di pasar koin.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
4
Bagikan
Komentar
0/400
gas_guzzler
· 8jam yang lalu
Masih terjebak dalam hal yang tidak ada, simpan koin dan lari lebih awal sudah cukup.
Lihat AsliBalas0
ChainWatcher
· 8jam yang lalu
Sekali lagi akan menggunakan jebakan data palsu.
Lihat AsliBalas0
ImpermanentTherapist
· 8jam yang lalu
Data makro palsu, suckers terlebih dahulu turun sebagai penghormatan
Dalam beberapa waktu terakhir, fokus pasar keuangan tertuju pada satu peristiwa penting: pemalsuan data pekerjaan non-pertanian. Peristiwa ini dapat memiliki dampak signifikan pada kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) di masa depan, dan pasar bahkan memprediksi kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September telah melebihi 90%.
Namun, kita tidak boleh melupakan bahwa baik inflasi maupun deflasi, The Federal Reserve (FED) memiliki langkah-langkah tanggapan yang sesuai. Di sini, kita akan fokus pada masalah inflasi.
The Federal Reserve (FED) selalu menetapkan CPI (Indeks Harga Konsumen) 2% sebagai target inflasi. Dua data CPI terakhir baru-baru ini telah melebihi 2% dan menunjukkan tren naik, yang juga menjelaskan mengapa dalam notulen rapat terakhir, The Federal Reserve (FED) memilih untuk mempertahankan status quo. Selain itu, sengketa perdagangan belum sepenuhnya terselesaikan, negosiasi antara negara pengimpor dan pengeksport terbesar di dunia masih berlangsung, yang semakin meningkatkan ketidakpastian prospek ekonomi.
Data CPI baru akan diumumkan pada hari Selasa depan (12). Apa yang harus diperhatikan oleh investor bukanlah apakah data itu positif atau negatif, tetapi seberapa besar perubahan dibandingkan dengan nilai sebelumnya 2,7%. Dengan mempertimbangkan pernyataan kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) yang akan dirilis pada akhir bulan, kita akan bisa lebih baik menilai apakah penurunan suku bunga akan terjadi pada bulan September.
Data CPI sangat penting karena dapat mencerminkan kondisi ekonomi secara keseluruhan saat ini, yang kemudian mempengaruhi keputusan kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Keputusan ini secara langsung mempengaruhi pasar investasi. Perlu dicatat bahwa pasar koin sebagai bidang investasi berisiko tinggi sering kali merespons perubahan ini dengan lebih drastis. Misalnya, beberapa tahun yang lalu ketika CPI hampir mencapai 9%, pasar koin mengalami penurunan yang signifikan.
Dalam konteks ini, investor perlu memantau dengan cermat data CPI yang akan segera diumumkan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya, agar dapat lebih baik memprediksi dan mengatasi potensi volatilitas di pasar koin.