Legalitas Stabilcoin dan Prospek Masa Depan

Baru-baru ini, Hong Kong dan Amerika Serikat secara berturut-turut telah meloloskan dokumen hukum mengenai stablecoin, yang menarik perhatian luas dari industri. Sebagai produk keuangan baru, fungsi dan peran stablecoin semakin terlihat. Namun, apakah dapat memenuhi tuntutan semua pihak adalah kunci keberhasilan stablecoin pada akhirnya. Berbagai cara penerbitan dan pengawasan stablecoin juga akan memberikan dampak yang berbeda terhadap perkembangan masa depan serta sirkulasi koin dan kebijakan moneter.

Analisis Perbandingan Antara Undang-Undang Stablecoin Hong Kong dan Amerika Serikat

Rancangan Undang-Undang Stabilcoin Hong Kong dan Undang-Undang Perlindungan Standar Stabilcoin Amerika Serikat secara umum memiliki logika regulasi yang serupa, keduanya melegalkan stabilcoin berbasis mata uang lokal dan memasukkannya ke dalam lingkup pengawasan. Kedua undang-undang tersebut secara jelas mendefinisikan stabilcoin sebagai alat pembayaran dan penyelesaian, mengharuskan cadangan 100%, pengungkapan audit secara berkala, dan memperkuat persyaratan kepatuhan seperti anti pencucian uang.

Perbedaan utama terletak pada kerangka regulasi. Hong Kong menerapkan regulasi tingkat satu, sementara Amerika Serikat dibagi menjadi regulasi federal dan negara bagian. Selain itu, Amerika Serikat memiliki persyaratan yang lebih jelas mengenai jenis aset cadangan, sedangkan Hong Kong memberikan ruang untuk eksplorasi.

Perbedaan dan Persamaan Stablecoin dengan Alat Pembayaran Tradisional

Dari segi aturan, stablecoin pada dasarnya mirip dengan alat pembayaran tradisional seperti cek bank. Keduanya memerlukan ukuran nilai yang jelas dan stabilitas, serta mengejar pengalaman pembayaran yang aman dan nyaman. Sementara itu, penerbit juga menghadapi risiko seperti dorongan untuk mencetak lebih banyak.

Namun, alat pembayaran digital seperti stablecoin membutuhkan dukungan teknologi seperti jaringan, yang berbeda dari alat pembayaran fisik tradisional. Meskipun teknologi meningkatkan efisiensi, namun tidak dapat secara mendasar menyelesaikan masalah seperti ketamakan manusia.

Kepentingan Pihak Terkait Stablecoin

Keberhasilan stablecoin tidak terlepas dari pemenuhan tuntutan semua pihak. Pembayar membutuhkan pengalaman pembayaran yang lebih nyaman dan aman; penerima menginginkan nilai yang stabil dan mudah digunakan kembali; penerbit mengejar imbal hasil yang wajar; pihak pendukung teknologi perlu berbagi hasil; dan lembaga pengawas memperhatikan pertumbuhan ekonomi, stabilitas keuangan, dan lainnya. Hanya dengan menyeimbangkan kepentingan semua pihak, stablecoin dapat mendapatkan penerapan yang luas.

Pengaruh stablecoin terhadap kebijakan moneter

Sebagai alat yang mirip uang, skala penerbitan dan model regulasi stablecoin tentu akan mempengaruhi pasokan uang. Karakteristiknya yang berbasis buku besar terdistribusi mungkin membawa pola peredaran yang berbeda dari uang tunai tradisional. Dalam skenario seperti pembayaran lintas batas, stablecoin perlu terhubung secara efisien dengan sistem perbankan. Otoritas regulasi perlu memperhatikan dampak stablecoin terhadap pengelolaan peredaran uang.

Saran untuk China

1. Menjaga netralitas teknologi, mendorong aplikasi inovasi keuangan
2. Menghadapi kebutuhan nyata dari stablecoin
3. Menetapkan regulasi stablecoin, mendorong inovasi dan mencegah risiko
4. Menjelajahi penerbitan stablecoin Renminbi
5. Memanfaatkan stablecoin untuk mengembangkan skenario aplikasi digital yuan
6. Inovasi stablecoin dan integrasi tanpa hambatan dengan rekening bank
7. Perkembangan stablecoin harus mendukung internasionalisasi Renminbi

Perkembangan stablecoin perlu menyeimbangkan inovasi dan risiko. Melalui desain sistem yang tepat dan regulasi, stablecoin diharapkan dapat memainkan peran penting dalam bidang ekonomi baru, mendorong kemajuan sistem pembayaran.