Pembangunan transparansi pajak aset enkripsi mencapai kemajuan baru

Pada bulan Juli 2024, Forum Global untuk Transparansi dan Pertukaran Informasi Pajak menyerahkan laporan terbaru tentang pembangunan transparansi pajak aset enkripsi kepada Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan G20. Laporan tersebut merinci kemajuan terbaru di seluruh dunia dalam memajukan kerangka pelaporan aset enkripsi (CARF).

OECD dan G20 sedang mendorong pertukaran informasi pajak otomatis secara global melalui CARF, untuk memastikan transparansi dalam transaksi aset enkripsi, serta mengurangi risiko penghindaran dan pengelakan pajak. Saat ini, sudah ada 58 negara anggota OECD yang berkomitmen untuk menyelesaikan implementasi CARF sebelum akhir 2027.

Isi Utama Laporan

Laporan ini pertama-tama memperkenalkan latar belakang dan tujuan CARF, membahas definisi, penggunaan, dan perkembangan aset enkripsi, serta menekankan tantangan yang dihadapi oleh aset enkripsi dalam hal transparansi pajak dan pertukaran informasi. Selanjutnya, dijelaskan secara rinci kerangka pelaksanaan CARF, termasuk persyaratan dalam legislasi domestik, hukum internasional, teknologi, administrasi, dan perlindungan data.

Tujuan forum global adalah untuk memastikan sebagian besar yurisdiksi yang relevan mulai melakukan pertukaran informasi otomatis tentang enkripsi aset pada tahun 2027. Untuk itu, forum menetapkan tujuan menengah untuk menyelesaikan proses komitmen CARF sebelum November 2024. Ini berarti bahwa pada akhir 2024, sebagian besar yurisdiksi yang menerapkan CARF akan ditentukan, dan mendorong negara-negara ini untuk menetapkan hukum domestik yang relevan.

Kemajuan Implementasi CARF

CARF bertujuan untuk membangun kerangka kerja pertukaran informasi pajak yang terintegrasi, untuk mengatasi masalah pengawasan pajak aset enkripsi. Kerangka kerja ini mengharuskan lembaga perantara cryptocurrency (RCASP) untuk mematuhi persyaratan uji tuntas yang rinci dan melaporkan informasi yang akurat kepada otoritas pajak secara tepat waktu.

Forum global telah membentuk kelompok kerja CARF, yang bertanggung jawab untuk menetapkan prosedur komitmen CARF sebelum akhir 2024. Tujuannya adalah untuk memastikan semua yurisdiksi terkait mulai menerapkan CARF dalam waktu yang relatif seragam, menghindari "celah" penghindaran pajak. Sementara itu, forum sedang mengembangkan kerangka teknis yang diperlukan, termasuk sistem pelaporan dan pertukaran data, untuk memastikan akurasi dan keamanan informasi.

Untuk menerapkan CARF, pemerintah di berbagai negara perlu membangun kerangka legislatif domestik yang mengharuskan RCASP melakukan due diligence dan pelaporan informasi; membangun kerangka hukum internasional untuk mengatur pertukaran informasi internasional; membangun kerangka teknis untuk menerima dan menukar informasi; serta memenuhi standar kerahasiaan dan perlindungan data.

CARF dan Sistem Pertukaran Informasi Otomatis

CARF pada dasarnya adalah mekanisme pertukaran informasi otomatis yang diperluas ke bidang aset enkripsi berdasarkan standar pelaporan bersama (CRS). Pertukaran informasi otomatis (AEOI) adalah mekanisme kerjasama perpajakan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi pajak dan mencegah penghindaran dan pengelakan pajak lintas batas. CARF mengharuskan RCASP melaporkan informasi aset enkripsi pelanggan non-residennya dan secara otomatis bertukar informasi ini dengan otoritas pajak di negara terkait.

Persyaratan spesifik AEOI mencakup due diligence akun, laporan informasi, perlindungan data dan privasi, serta penerapan standar teknis dan format data yang seragam. Untuk institusi atau individu yang tidak mematuhi persyaratan AEOI, negara-negara mungkin akan mengambil tindakan sanksi seperti denda, pencabutan izin usaha, dan lain-lain.

Potensi Dampak Implementasi CARF

1. Meningkatkan transparansi pajak, secara efektif memberantas penghindaran dan pengelakan pajak.
2. Mendorong persaingan pajak yang adil, mencegah beberapa daerah menjadi tempat berlindung untuk penghindaran dan pengelakan pajak.
3. Meningkatkan pendapatan fiskal pemerintah untuk menyediakan lebih banyak dukungan dana bagi layanan publik.
4. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan dan lembaga publik, serta mempromosikan stabilitas dan perkembangan pasar keuangan.

Secara umum, OECD dan forum global berharap untuk memanfaatkan pengalaman CRS untuk mendorong implementasi CARF. Pada saat yang sama, forum juga sangat memperhatikan kebutuhan negara-negara berkembang, memastikan bahwa mereka dapat mendapat manfaat dari pelaksanaan CARF dan mencegah mereka menjadi "surga pajak". Dapat diperkirakan, untuk menghadapi tantangan global dan anonimitas aset kripto, negara-negara akan melakukan kerja sama yang lebih erat dalam pengaturan pajak aset kripto. CARF diharapkan dapat meningkatkan transparansi pajak global, mengurangi penghindaran pajak, dan memperkuat kepercayaan antar lembaga serta konsensus global di masa depan.