#aleo# Dilema Peter Lynch dalam investasi reverse adalah logika inti untuk terlibat ketika perusahaan terjebak dalam krisis operasional dan harga saham mengalami big dump, dengan memprediksi perbaikan nilai setelah keluar dari kesulitan untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan.
Cara investasi ini merupakan kontribusi teori, tetapi sebagian besar investasi dengan metode ini tidak akan ada hasil baik. Buffett berinvestasi di industri tekstil dan sepatu, terjebak dalam masalah, dan pelajaran yang didapat sangat menyakitkan. Sebagian besar perusahaan yang terjebak dalam kesulitan tidak dapat berbalik, sehingga sangat sedikit perusahaan yang berhasil bangkit dari kesulitan menjadi bahan pembicaraan. Memilih saham berdasarkan teori ini sama saja dengan menari di tepi jurang. Racun dari teori ini sangat besar, bisa disebut "rumput patah hati di tepi jurang". Bagi sebagian besar investor ritel, investasi yang sederhana pun sulit dipahami, berinvestasi di perusahaan yang terbalik dari keadaan ini, bukankah itu sama dengan mencari mati? Buffett telah mengatakan, dalam hal investasi, alasan kami sangat sukses adalah karena kami sepenuhnya fokus pada mencari penghalang setinggi 1 kaki yang bisa kami lewati dengan mudah, sambil menghindari penghalang setinggi 7 kaki yang tidak mampu kami lewati.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#aleo# Dilema Peter Lynch dalam investasi reverse adalah logika inti untuk terlibat ketika perusahaan terjebak dalam krisis operasional dan harga saham mengalami big dump, dengan memprediksi perbaikan nilai setelah keluar dari kesulitan untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan.
Cara investasi ini merupakan kontribusi teori, tetapi sebagian besar investasi dengan metode ini tidak akan ada hasil baik. Buffett berinvestasi di industri tekstil dan sepatu, terjebak dalam masalah, dan pelajaran yang didapat sangat menyakitkan. Sebagian besar perusahaan yang terjebak dalam kesulitan tidak dapat berbalik, sehingga sangat sedikit perusahaan yang berhasil bangkit dari kesulitan menjadi bahan pembicaraan. Memilih saham berdasarkan teori ini sama saja dengan menari di tepi jurang. Racun dari teori ini sangat besar, bisa disebut "rumput patah hati di tepi jurang".
Bagi sebagian besar investor ritel, investasi yang sederhana pun sulit dipahami, berinvestasi di perusahaan yang terbalik dari keadaan ini, bukankah itu sama dengan mencari mati? Buffett telah mengatakan, dalam hal investasi, alasan kami sangat sukses adalah karena kami sepenuhnya fokus pada mencari penghalang setinggi 1 kaki yang bisa kami lewati dengan mudah, sambil menghindari penghalang setinggi 7 kaki yang tidak mampu kami lewati.